Time To Forget
( Part 2
)
...
Menyakitkan ketika kita menyadari bahwa
selama ini kita sudah dibodohi oleh seseorang yang tulus kita cintai..
...
-FlashBack-
“Yara-ah.. Orang
tuaku mau menjodohkanku”
Aku berhenti memainkan hp ku dan langsung
melihat Nichkhun.
“Orang tua ku
terus-terusan memaksaku..” ceritanya.
“Terus??? Oppa
setuju??” kataku penasaran.
Nichkhun melihatku dan mengusap kepalaku. “Babo yaa.. mana mungkin aku setuju dijodohkan, aku kan punya
kau”sambil tersenyum.
Aku tertawa puas setelah mendengar
perkataan nichkhun.
“Kalau begitu aku tidak akan khawatir, aku
percaya padamu” kataku sambil kembali memainkan hp ku.
“Noemu noemu saranghaeyo yara-ah”Nichkhun menatapku dan tersenyum.
“Nado” jawabku,
memeluk nichkhun.
-FlashBack End-
Aku melihat sebuah foto yang ada di atas
meja belajarku.. Yara-ah.. Sampai kapan kau kan terus seperti ini?? 2 tahun
sudah berlalu dan kau masih tetap membencinya??
Huhhh.. aku menghela nafas dan mencoba
untuk tidur.
Semoga aku bisa cepat melupakannya. Jalja
....
Nichkhun POV
Jam di kamarku sudah menunjukan pukul 1am,
tapi aku masih belum bisa untuk tidur. “Aisshh.. aku
tidak bisa tidur..” aku bangun dari tempat tidur dan berjalan
menuju pintu balkon kamarku.
“Segar sekali udaranya”
aku menikmati udara malam ini sambil melihat sekelilingku. Entah mengapa
tiba-tiba aku ingat kejadian tadi saat di kampus.
“Apa kau sangat membenciku yara-ah??” kataku lirih. “Apa kau tidak tau
kalau sampai sekarang aku masih menyayangimu...”lanjutku.
Aku menatap bulan yang bersinar sangat
terang malam ini,mungkin Tuhan ingin membantu menerangi hatiku yang gelap
setelah Yara pergi.
No matter how hard
I try to
forget, but the
results are only
made me more love you ..
***
Kim Yara POV
“Yaa.. Naega Wae?? Kenapa tidak oppa saja
yang pergi??” kataku pada Junsu.
“Yara-ah.. aku mohon
pada mu, hari ini aku ada kencan dengan sunmi.. kalau aku telat sunmi pasti
akan memecatku jadi namjachingu-nya, kau mau oppa-mu ini jadi perjaka tua??” jelas junsu dengan panjang lebar.
Aku hanya bisa diam malas mendengar alasan
junsu yang sebenarnya tidak masuk akal, tidak mungkin hanya gara-gara telat
sunmi eonnie minta putus dia kan sangat tergila-gila pada junsu.
“Yara-ah.. kenapa kau diam saja?? Kau tidak
kasian melihat dongsaeng mu yang hampir menangis gara-gara tidak ada yang mau
menemaninya??”junsu menunjuk ke arah woo yang dari tadi
sedang asik sarapan.
Aku mellihat ke arah woo, woo yang tidak
tau apa-apa terlihat bingung.
Begitu dia mendapat kode dari junsu dia
langsung memasang wajah memelasnya padaku.
“Aishhh.. kalian sama saja..” kataku kesal.
***
Wooyoung POV
“Noona.. padahal kau
tidak usah menemaniku juga tidak apa-apa.. aku sudah janjian dengan chan”kataku.
“Mwoo?? Kenapa kau
baru bilang sekarang?? Sekarang kan kita sudah sampai..”Muka
noona ku langsung berubah kesal.
“Mianhe noona.. jangan kesal seperti itu, jelek
sekali keliatannya”candaku.
“Yasudahlah, aku mau
ke kamar mandi dulu. Kau tunggu disini jangan kemana-mana”
perintah noona-ku.
“Ne ne..” jawabku.
“Stay here, ok!!”Yara noona langsung berlari.
Aku tersenyum melihat kelakuan noona ku
itu, dia selalu pura-pura tertawa dan bersemangat padahal aku tau sebenarnya
dia menyembunyikan kesedihannya itu. Noona-ah aku pasti akan melindungimu, itu
sebabnya aku mau masuk universitas yang sama dengan mu.
“Sedang apa kau??”tiba-tiba
chansung duduk di sebelahku.
“Aisshhh..
mengagetkanku saja”omelku.
“Hehe.. mian..
habisnya dari tadi aku panggil-panggil tapi kau tidak meresponnya. Sedang
memikirkan apa??”tanya nya dengan wajah serius.
“Ani.. aku hanya sedang berpikir saja..
kenapa sampai sekarang aku kuliahpun harus selalu bersama denganmu, lama-lama
aku bosan” jawabku datar.
“Yaa.. seharusnya
aku yang bicara seperti itu,aku bosan denganmu.. kalau aku terus-terusan
denganmu kapan aku bisa punya yoejachingu!!!”katanya
sambil memukul kepalaku.
“Hahaha... Ara-ara..
di kampus nanti aku tidak akan dekat-dekat denganmu agar kau bisa dapat
yoejachingu” jawabku sambil tertawa.
Kim Yara POV
“ahhh... lega
rasanya hehe” kataku keluar dari kamar mandi.
Ah.. sebaiknya aku mampir ke kantin dulu,
woo pasti haus.. Pikirku dalam hati.
Aku berjalan menuju kantin sambil menelepon
woo.
“Yobseyo”jawab woo di telepon.
“Uyoung-ah, noona sekarang
sedang di kantin kau mau noona belikan apa??” jawabku.
“Mhh.. aku haus belikan aku minuman saja” jawabnya.
“ok”
aku mematikan hpku.
“Wahh.. ternyata
walaupun sedang liburan tapi kantin tetap saja ramai”
kataku.
Aku langsung masuk ke kantin.aku mengambil
soft drink dan beberapa cemilan, tapi tiba-tiba ada yang menabrakku sampai
terjatuh.
“Yaaa... kalau mau
lari sana di lapangan bukannya di kantin” teriakku.
Sesaat keadaan kantin menjadi hening, semua orang di kantin melihat ke
arahku.Aku menundukan kepalaku karena malu, aku bergegas mengambil makananku
yang terjatuh tadi.
“yogie”seseorang membantuku mengambil minumanku.
“Ah.. gamsahabni..da”ketika aku melihat siapa yang membantuku, aku langsung berdiri mengambil minumanku dan pergi.
Nichkhun
POV
“Ah..
gamsahabni.. da” dia berdiri mengambil minumannya dan
langsung pergi.
“Yara-ah..”aku memegang tangannya. “Aku mohon,
kali ini jangan menghindariku lagi.. jebal”pintaku.
Yara
membalikan badannya. “Ok, aku tidak akan menghindarimu
lagi. Sekarang mau apa?” jawabnya dingin.
“A..aku ingin
bicara denganmu”jawabku gugup.
“mwo??”tanya nya masih dengan ekspresi dinginnya.
“Sampai kapan
kau akan membenciku??”tanyaku. “Jangan
membuatku semakin bersalah yara-ah”lanjutku.
“Baguslah
kalau kau merasa bersalah”jawabnya singkat.
“Yara-ah.. kau
tau kan ini semua bukan keinginanku??”kataku pelan.
“Tapi
kau sudah menyakitiku!!!” jawabnya setengah berteriak. “Ok, anggap saja ini bukan keinginanmu, tapi mengapa kau tega
melakukan ini padaku?? Kau tau kan kalau aku sangat menyayangimu??”
Aku
terdiam melihat yara yang menangis.
“Baiklah.. aku
tidak akan membencimu lagi, tapi aku mohon jangan pernah muncul dihadapanku
lagi, karena itu membuat hatiku semakin sakit”katanya sambil
mengusap air matanya lalu pergi.
Aku
hanya bisa terdiam melihat yara yang pergi meninggalkanku.
Yara-ah
Kau tau.. aku juga sakit setiap melihatmu.. hatiku sakit karena aku tidak bisa
bersamamu..
Kim Yara POV
Aku berlari meninggalkan nichkhun yang
masih terdiam setelah mendengar perkataanku.
Mianhae oppa.. joengmal mianhae.. atas
sikapku, tapi hatiku sudah terlanjur sakit..
Air mataku semakin tidak bisa aku tahan
lagi. Aku duduk di bawah pohon dan menangis.
“Noona..”aku melihat woo berlari ke arahku.
“Neo
mwohaneungeoya? eotteohke doengeoya? Gwaenchanhayo??”
tanya woo terdengar khawatir.
“Ne,
gwaenchanhayo..” jawabku sambil menghapus air mataku.
“Jangan
bilang ini ada hubungannya dengan nichkhun hyung??”
tanyanya penasaran.
Aku
terdiam mendengar perkataan woo.
“Aishhh
jinjja... dia masih mengganggumu??”aku melihat wajah
woo kesal sekali.
“Biar aku beri
pelajaran dia”lanjutnya.
“Wooyoung-ah,aku
sudah tidak apa-apa”aku mencoba tersenyum untuk
menenangkan woo.
“geuge
sasil-ieyo?”tanyanya.
“Ne”angguk ku.
“Baguslah
kalau begitu, kalau sampai aku melihatnya aku tidak akan memaafkannya”katanya sambil mengepalkan tangannya.
Aku
tersenyum melihat woo yang mengkhawatirkan ku. Aku tersadar kalau dari tadi ada
seseorang yang memperhatikanku. Ya.. Hwang Chansung yang dari tadi berdiri di
belakang terus memperhatikanku, tanpa sadar wajahku memerah ketika aku melihat
sorot matanya yang tajam menatapku.
“Ng..
Yoegi..”aku memberikan makanan dan minumanan yang aku beli tadi pada woo.
“Channie-ah,
iliwa!!”woo memanggil chansung.
Chansung
berjalan mendekatiku dan woo.
“Nih..
kau haus kan??”woo memberikan salah softdrink nya.
“Gomawo”katanya
pada woo dan melirikku.
Deg..ada
apa ini?? kenapa jantungku selalu berdetak kencang setiap kali melihat
tatapannya?? Ada apa denganku??..aku menundukan kepalaku tidak berani
melihatnya.
“Noona,
kau kenapa?? Ada apa dibawah sana?”woo ikut melihat kebawah.
“ah..
wooyoung-ah.. kau pulang sendiri ya, noona mau ketempat jihyun dulu”kataku
dengan gugup. “Annyeong”aku berpamitan pada mereka berdua.
Chansung
POV
“ah..
wooyoung-ah.. kau pulang sendiri ya, noona mau ketempat jihyun dulu”kata yara
dengan gugup. “Annyeong”dia berpamitan pada kami.
“Puahahahahahahaha...”aku
tertawa terbahak-bahak melihat tingkah laku yara.
“Waeyo??”
woo bertanya bingung padaku.
“Uyoung-ah..
Noona-mu sangat lucu.. haha.. aishh.. perutku sakit ”kataku memegang perutku
yang sakit karena tertawa.
“Babo
yaa..”woo pura-pura marah dan memukulku.
“Ah..
Aphu..”aku mengusap kepalaku. “Uyoung-ah.. wae geunyeoga e daehaeseo ul
eoyo?” aku bertanya karena penasaran.
Wooyoung menarik nafas mendengar
aku bertanya seperti itu, wajahnya berubah menjadi terlihat sedih.
“Emh.. mianhe wooyoung-ah, kau
tidak usah menjawab pertanyaan ku tadi” kataku merasa tidak enak.
“Its okay chan..” dia menarik
napas panjang . “ dia menangis pasti gara-gara khun hyung” jawabnya.
“Khun??Nugusseyo?
namjachingu-nya??”tanyaku.
“Ani..
dia mantannya.. 2tahun yang lalu mereka putus dan sampai sekarang noona tidak
pernah memberi tau apa penyebabnya tapi yang aku tau itu sangat membuatnya
sedih.. dia menyembunyikan perasaannya padaku dan junsu hyung..”jelas woo.
Hmm..
mungkin yara sangat menyayanginya, 2 tahun sudah berlalu pun dia masih menangis
karenanya, pikirku.
“Channie-ah..
kenapa kau bengong?”woo mengagetkanku.
“Ah..
ani.. aku hanya berpikir, noona-mu pasti sangat menyayanginya”jawabku dengan
tersenyum.
“Molla..
aku hanya ingin melihat noonaku ceria lagi, aku berjanji pada diriku sendiri
aku tidak mau punya yoejachingu sebelum ada namja yang bisa membuatnya kembali
ceria..” katanya dengan serius.
“Tenang saja uyoung-ah.. kau sudah bisa
mencari yoejachingu sekarang”aku bangkit dari tempat dudukku dan pergi
meninggalkan woo yang masih bingung dengan perkataanku tadi.
“Yaa.. Channie-ah..apa maksud perkataanmu tadi???” teriak woo.
“Kau
mau menginap disini??” balas teriak ku.
“Janmkkan
man, channie-ah!!!” Woo berlari mengejarku yang sudah jauh meninggalkannya.
Tenang
uyoung ah.. kau tidak usah khawatir lagi tentang yara, aku akan membuatnya
kembali ceria lagi.. aku janji padamu...
To Be Countinue..
Gimana part 2 nya?? seru ga taw ga nyambung?? yang baca koment ya hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar