Time To Forget
( Part 1 )
...
Cinta?? Apa itu cinta?? Cinta hanyalah
kata-kata manis yang selalu berhasil menyakitiku. Aku tidak percaya dengan
cinta, sayang ataupun jodoh. Persetan dengan semuanya, hanya orang bodoh yang
percaya itu semua. Aku tidak akan pernah percaya lagi dengan kata-kata munafik
itu.
...
Kim Yara P.O.V
Kututup buku harianku, kumasukan ke dalam
laci meja belajarku dan aku pun bersiap-siap untuk tidur.
Namaku Kim Yara, usiaku 22 tahun. Aku adalah
seorang mahasiswi dari universitas yang cukup terkenal di seoul, aku adalah seorang
yoeja yang sangat tertutup dan dingin pada namja. Dulu aku adalah seorang yoeja
yang sangat periang dan senang bersosialisasi, tapi setelah aku berubah
teman-temanku pun menjauhiku hanya tersisa Lee Jihyun, dia adalah sahabatku
dari kecil. Dan satu-satunya orang yang bertanggung jawab telah merubah sifatku
seperti sekarang ini adalah Nichkhun, ya.. Nichkhun Horvejkul
.
.
“Noona.... Noona...”
teriak seorang namja membangunkanku.lalu terdengar pintu kamarku diketuk “Noona ayoo banguun!!”terus mengetuk
pintu kamar.
“Aisshhh,,berisik sekali sih” gumamku. Aku berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu
dengan mata yang masih mengantuk. “Waeyo??” tanyaku datar pada namja yang ada di depan ku.
“Yaa.. noona-ah.. kenapa belum siap-siap??”tanya wooyoung,adikku.
“Hmm.. memangnya
kenapa?? Ini masih pagi woo,,aku tidak ada kuliah pagi”
jawabku dengan malas. “hushh.. pergi sana,,noona masih
ngantuk”usirku.
“Yaaaaa.. hari ini
kau kan harus ke sekolah ku!! Kemarin kan appa sudah minta tolong padamu untuk
menggantikannya”woo mencoba menahan pintu kamarku.
“Ahh.. tidak mau,,kenapa harus aku?? Kenapa
tidak oppa saja”mencoba menutup pintu kamar, tapi
sia-sia karena tenaga adikku lebih besar.
“Noona-ah.. jebal!! Hyung pasti tidak akan
mau.. dia sekarang dimanapun aku tidak tau... noona-ah..”woo
menatapku dengan wajah polosnya dan puppy eyesnya.
Aku menghela nafas “aishh..
baiklah 15menit lagi aku siap,tunggu aku dibawah”kataku
langsung menutup pintu.
“Ne.. saranghae noona-ah”terdengar
teriakan woo dibalik pintu.
Aku tersenyum mendengar perkataan woo,
adikku yang saat ini masih duduk dibangku SMA. Dia memang sangat lucu, dia
selalu berhasil membuatku tertawa.di rumah aku adalah yoeja biasa dengan
sifatnya yang periang, sifatku berubah 180 derajat ketika aku berada di kampus
apalagi kalau sudah berhadapan dengan namja.
“Wooyoungie,,kajja”
kataku sambil memakai sepatu. “oh iya, kita pakai
motormu saja ya”lanjutku.
“Yaa.. noona-ah..
kenapa tidak pakai mobil saja, punya mobil tapi tidak pernah dipakai” gerutu woo, lalu mengambil helm dan jaketnya.
Aku tersenyum melihat ekspresinya yang
lucu.
Di
Sekolah..
“Wooyoung-ah..!!”
teriak seorang namja.
“Hey.. Channie-ah..!” jawab woo, mereka langsung berhigh 5.
Aku memperhatikan mereka, sepertinya mereka
itu akrab sekali. Ketika aku melihat tingkah laku mereka, tiba-tiba teman woo
melihat ke arahku dan tersenyum.. Deg.. entah kenapa tiba-tiba jantungku jadi
berdetak kencang. Omo.. manis sekali anak ini pikirku dalam hati. Aku langsung
jadi salah tingkah.
“aishh,,Yara babo..
kenapa kamu jadi salah tngkah begini??” kataku pelan
sambil menunduk. Ketika aku menegakkan kepalaku kembali aku kaget karena
tiba-tiba teman adikku itu sudah ada di depanku.
“Omo..”kataku dengan ekspresi kaget.
“He..he.. mianhe.. kau pasti Yara kan??
Noona-nya woo?? Aku chansung, Hwang chansung sahabatnya woo, bangapshimida!” katanya sambil mengulurkan tangannya.
“Eh.. Ne.. Kim Yara
Imnida”aku menjabat tangannya dan entah kenapa aku
merasakan sesuatu yang beda dengannya.
“Channie-ah, Palli sebentar
lagi masuk. Noona, kau tunggu disini ya.. nanti juga dipanggil”kata
woo sambil menarik chansung pergi.
“Yara-ah.. kapan-kapan kita bertemu lagi
yaa!!” teriak chansung.
“Yaa.. panggil aku noona!”aku
balas teriak.
Huh.. apa-apaan bocah itu berani-beraninya
memanggil namaku seperti itu memangnya kita seumuran apa.. kataku dalam hati.
Sesuai dengan pesan woo aku diam di luar
dan tidak lama kemudian aku dan para wali murid dipanggil masuk ke dalam secara
bergantian, hari ini semua kelas 3 mengadakan pertemuan antara wali kelas dan
orang tua murid untuk membahas masa depan sang murid apakah akan dilanjutkan ke
universitas atau kerja. Setelah kurang lebih 3 jam akhirnya pertemuan ini pun
selesai dan sesuai dengan perjanjian woo harus mengantarku ke kampus karena aku
ada kelas hari ini.
Sesampainya
di kampus..
“Noona.. kau yakin
pulangnya tidak mau aku jemput??”tanya woo.
“Tidak usah woo,
hari ini junsu ada kelas noona pulang dengannya saja”kataku
meyakinkan woo.
“Oh, kalo hyung tidak mau bagaimana??” tanyanya dengan nada yang khawatir.
“Aigoo.. uri
dongsaeng mengkhawatirkan noona ya??” kataku sambil
mencubit pipi adikku yang chubby itu.”Tenang saja akan
aku paksa dia kalau tidak mau, aku ini kan adiknya masa junsu tidak mau
mengantar adiknya sendiri”kataku.
“Ya, sudah kalau
begitu aku pulang.. noona hati-hati ya..”aku menganggukan kepalaku sambil
tersenyum. Aku pun berjalan menuju kelas karena dari tadi jihyun sahabatku
sudah menghubungiku.
“Annyeong” sapaku
pada jihyun.aku menyimpan tas ku disebelahnya.
“Annyeong Yara-ah”balasnya dengan ceria. “Yara-ah tadi
kau diantar oleh Woo yah?? Tanyanya penasaran.
“Ne, waeyo??” tanyaku sedikit menggodanya.
“Yaa.. kenapa kau tidak memberi tau ku??
Aku kan ingin bertemu dengannya.. sekarang dia dimana??”berdiri
dari bangkunya dan langsung melihat ke arah jendela kelas.
“Haha.. tadi aku langsung cepat-sepat
menyuruhnya pulang, aku kasian kalau nanti sampai woo bertemu denganmu!!”candaku.
“Yaaa.. memangnya
kenapa kalo dia bertemu aku?? Aku kan sudah lama tidak bertemu dengan woo-ku
yang lucu itu”wajahnya langsung berubah cemberut.
“Tenang saja..
sebentar lagi kau akan bisa melihatnya setiap hari”kataku
menghiburnya.
“Maksudnya”jihyun
terlihat kebingungan.
“Ya jadi mulai
semester depan woo akan menjadi hoobae mu disini..”jelasku.
“Joengmal?? Kyaaa.. Yara-ah, nanti aku bisa
setiap hari bertemu dengan woo, hari minggu kuliah pun aku rela.. hehe” teriaknya kegirangan menggemparkan seisi kelas.
Aku tersenyum melihat tingkah laku
sahabatku itu, dia memang sangat menyukai adikku wooyoung, menurutnya woo
adalah namja idealnya. Aku setuju kalau memang mereka pacaran, tapi sayangnya
woo selalu cuek pada yoeja yang menyukainya.
Satu jam pun berlalu dan kelas hari ini
sudah berakhir, aku berjalan keluar dari kelas dan menelepon oppa ku, Kim
Junsu.
“Oppa. Odisseyo??” tanyaku.
“Di kelas, aku masih
ada kelas Yara-ah” jawabnya pelan-pelan sekali.
“Baiklah, aku tunggu
di tempat biasa ya..”kataku.
“Ne”
jawabnya singkat. Lalu aku matikan teleponnya, walaupun sedikit menyebalkan
tapi junsu sangat baik padaku mungkin karena aku adik perempuan satu-satunya.
Sama halnya dengan woo yang selalu mengkhawatirkanku, junsu pun selalu
menjagaku. Kalian tau, terkadang menjadi satu-satunya yoeja dalam keluarga itu
menyenangkan hehe..
Aku duduk di sebuah bangku yang berada di
taman dekat gerbang kampusku, sambil menunggu junsu datang, aku bermain game di
hp ku.
“Annyeong”
tiba-tiba seorang namja menyapaku.
Aku mencari sumber suara itu, dan aku
melihat Nichkhun sedang berjalan mendekatiku.
Aku langsung bangkit dari tempat dudukku
dan pergi sebelum nichkhun datang.
“Chankkaman, Yara-ah,,”dia
berhasil menarik tanganku.
Aku berusaha melepaskan tanganku.
“Mau sampai kapan
kau akan terus menghindariku??” tanyanya tiba-tiba.
“Oppa. Lepaskan
tanganku!!”kataku setengah berteriak.
“Shiro,,aku tidak
akan melepaskan tangan mu sebelum kau menjawab pertanyaanku!”tangannya
semakin keras memegang lenganku.
“Apa itu penting
untuk mu??” tanyaku sinis.
“Ne.. aku tidak mau hubungan kita seperti
ini, aku tidak mau tiap kali kau melihatku kau selalu menghindariku. Sampai
kapan kau akan seperti ini??” nichkhun melihatku dengan
tatapannya yang serius.
“Sampai aku bisa menyembuhkan rasa sakit
hatiku ini”kataku dingin. Aku kembali mencoba
melepaskan tanganku dan kali ini berhasil.
“Dan satu lagi...
jangan pernah sekali-kali lagi menyapaku atau muncul didepanku, karena itu
membuatku semakin membencimu!!”aku langsung pergi
meninggalkan dia yang masih diam tak bergerak, terlihat segurat penyesalan di
wajahnya.
To Be Continue..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar